Ketahui demam kelinci, penyakit yang kasusnya melonjak di AS

Demam kelinci atau Rabbit Fever adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis. Penyakit ini umumnya menular dari hewan ke manusia melalui gigitan serangga atau kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Baru-baru ini, kasus demam kelinci dilaporkan meningkat di Amerika Serikat.

Gejala demam kelinci pada manusia termasuk demam tinggi, nyeri otot, nyeri sendi, sakit kepala, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Jika tidak segera diobati, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, peradangan otak, atau infeksi darah.

Kasus demam kelinci di AS terutama terjadi di negara bagian barat daya, seperti Colorado, California, dan Arizona. Para ahli kesehatan mengatakan bahwa peningkatan kasus ini mungkin disebabkan oleh perubahan iklim yang mempengaruhi populasi serangga penular atau peningkatan aktivitas manusia di daerah pedesaan yang terinfeksi.

Untuk mencegah penularan demam kelinci, penting untuk menghindari kontak dengan hewan liar seperti kelinci, tupai, dan serangga yang dapat membawa bakteri penyebab penyakit. Selain itu, selalu cuci tangan dengan sabun setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan dan hindari mengkonsumsi daging kelinci yang tidak dimasak dengan baik.

Jika Anda mengalami gejala demam kelinci atau memiliki riwayat kontak dengan hewan yang terinfeksi, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Demam kelinci dapat diobati dengan antibiotik selama beberapa minggu hingga beberapa bulan tergantung pada tingkat keparahan infeksi.

Dengan meningkatnya kasus demam kelinci di Amerika Serikat, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit ini dan mengambil langkah-langkah preventif untuk melindungi diri mereka dan keluarga mereka dari infeksi. Selalu jaga kebersihan dan hindari kontak dengan hewan liar yang berpotensi membawa bakteri penyebab demam kelinci.