Obesitas atau kegemukan merupakan masalah kesehatan yang semakin sering ditemui pada anak-anak di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi obesitas pada anak usia 5-12 tahun mencapai 12,8% pada tahun 2018. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi para orangtua dan tenaga medis untuk mengidentifikasi ciri-ciri anak yang menderita obesitas.
Dokter spesialis anak, dr. Linda Suryani, menjelaskan bahwa obesitas pada anak dapat dikenali dari beberapa ciri-ciri fisik dan perilaku. Salah satu ciri yang paling mudah dikenali adalah berat badan yang berlebih. Anak yang mengalami obesitas biasanya memiliki indeks massa tubuh (IMT) di atas normal untuk usianya. Selain itu, dokter juga mengatakan bahwa anak yang mengalami obesitas cenderung memiliki lingkar perut yang lebih besar dari anak sebaya yang sehat.
Selain ciri fisik, dokter juga menekankan pentingnya memperhatikan perilaku anak dalam mengidentifikasi obesitas. Anak yang menderita obesitas biasanya memiliki pola makan yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula secara berlebihan. Mereka juga cenderung kurang aktif secara fisik dan lebih sering menghabiskan waktu di depan layar gadget daripada bermain di luar rumah.
Dokter Linda juga menekankan pentingnya penanganan obesitas sejak dini untuk mencegah komplikasi yang lebih serius di kemudian hari. Orangtua perlu membiasakan pola makan sehat dan aktifitas fisik yang cukup bagi anak-anak mereka. Selain itu, konsultasikan ke dokter jika Anda melihat ciri-ciri obesitas pada anak Anda agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Dengan mengenali ciri-ciri obesitas pada anak dan melakukan langkah-langkah pencegahan sejak dini, kita dapat membantu anak-anak kita untuk memiliki gaya hidup yang lebih sehat dan mengurangi risiko terkena penyakit yang disebabkan oleh obesitas. Kesehatan anak adalah investasi masa depan yang perlu kita jaga bersama-sama.